Breaking

Selasa, 17 Januari 2023

Januari 17, 2023

Pagelaran Seni Budaya Pencak Silat PC Pagar Nusa Garut, Berkompetisi Meraih Prestasi, Menuju Kemenangan Yang Abadi



Garut. Pengurus Pimpinan Cabang Pencak Silat Pagar Nusa Kabupaten Garut mengadakan pergelaran seni budaya pencak silat di Gedung Serbaguna Pondok Pesantren Al Qur'an Qiroatussab'ah Kudang, Limbangan Garut, pada Minggu (15/01/23).


Acara yang dihadiri 350 peserta dari 18 pengurus kecamatan Pagar Nusa Kabupaten Garut ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka menyongsong Satu Abad Nahdlatul Ulama yang akan digelar PCNU Garut 19 Februari mendatang.


Rois Syuriah PC NU Kabupaten Garut KH Rd Amin Muhyidin Maolani dalam sambutan pembukaannya mengatakan bahwa Pagar Nusa merupakan badan otonom yang berbasis profesi.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/01/fatayat-nu-garut-kehidupan-harmoni.html


Artinya, kata pimpinan Ponpes AAssaadah, kepengurusan di Pagar Nusa bisa dipilih dua periode sesuai AD/ART.


Lain halnya dengan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Anshor dan Banser kepengurusannya hanya satu periode karena berbasis usia.


Lebih lanjut KH Rd Amin mengatakan, pergelaran pencak silat diadakan dalam rangka menyongsong hari ulang tahun ke 100 NU.


Setiap tahun kelahiran NU diperingati pada 31 Januari dan pada 2022 NU tengah menapaki usia ke 96. Tema HUT NU tahun 2022 yakni Merawat Jagat, Membangun Peradaban.


"Saya berharap para pesilat Pagar Nusa menjadi kesatria, pesilat tangguh yang berahlakul karimah," kata KH Rd Amin.


Sementara itu, ketua PC Pagar Nusa Garut, H.R. Muhammad Nizar, S.Pd. menekankan kepada seluruh anggotanya untuk terus meningkatkan kapasitas dan kapabilitas potensinya.


"Terus tingkatkan kemampuan, daya saing, jiwa kompetisi, harumkan nama baik organisasi," tekannya.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/01/fatayat-nu-garut-gelar-fgd-lintas-iman.html


Dirinya juga berpesan agar anggota Pagar Nusa harus selalu menjaga akidah amaliah ahlak, yakni ahli sunnah waljamaah.


Di sisi lain, Pagar Nusa juga harus memegang teguh hubbul wathon minal iman, yakni menjaga bangsa, juga Negara Kesatuan RI, karena itu merpakan bagian dari iman.


Pergelaran Seni Pencak Silat Pagar Nusa menampilkan berbagai atraksi, antara lain memecah susunan genting serta bata hebel dengan tangan dan kepala.


Atraksi antara lain menggorok leher dengan golok namun tidak mempan dan membasuh muka dengan air keras.


Kegiatan ini mengusung tema "Berkompetisi Meraih Prestasi, Menuju Kemenangan Yang Abadi". Usai pembukaan dilanjutkan dengan atraksi pencak silat dari 18 kecamatan pengurus Pagar Nusa.


Turut hadir dalam kegiatan ini, Rois Syuriah PCNU Kab.Garut, Dewan Pembina,Dewan Khos, Majlis Pendekar Pagar Nusa Pusat, Jajaran Pengurus PC dan PAC Pagar Nusa Kab.Garut, Forkopimcam Bl. Limbangan, serta 6.300 Atlet Pendekar Pagar Nusa utusan Dari PAC dan Ranting Pagar Nusa se kabupaten Garut.


Menurut pantauan tim media, kegiatan ini berjalan dengan penuh semangat, para peserta tidak semata menampilkan gerak pencak silat, akan tetapi juga mempertontonkan atraksi kemampuan fisik yang cukup membuat hadirin antusias.


Editor: M.Y.A Sastradimadja


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/01/lantik-pr-nu-sirnagalih-mwc-nu.html

Januari 17, 2023

Fatayat NU Garut : Kehidupan Harmoni Dibentuk Dari Kita, Oleh Kita, dan Untuk Kita



Garut. Dalam Focus Group Discussion (FGD) lintas Iman, Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Garut mengatakan bahwa Kehidupan harmoni ini dibentuk dari kita, oleh kita, dan untuk kita. 


"Maka menjadi keniscayaan agar kegiatan semacam ini disupport tidak hanya oleh pemerintah tapi juga oleh seluruh elemen masyarakat sebab efeknya akan berdampak bagi kita sebagai anak bangsa, sehingga kehidupan harmoni ini dibentuk dari kita, oleh kita, dan untuk kita," tutur Chotijah Fanaqi selaku Ketua Bidang Dakwah, Media, dan Pengembangan PC Fatayat NU Kab. Garut di Bukit Alamanda, pada Sabtu (14/01/23) kemarin.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/01/fatayat-nu-garut-gelar-fgd-lintas-iman.html


Lanjut Chotijah menyebut, tak jarang, konflik yang melibatkan isu agama bersumber dari prasangka negatif di tengah masyarakat. Prasangka tersebut muncul karena minimnya dialog antara kelompok umat lintas agama. hal itu menjadi salah satu atensi dalam gerakan ini.


"Minimnya dialog lintas iman mungkin bisa saja meningkatkan prasangka antar-umat, ini menjadi atensi khusus di kabupaten Garut sendiri," ujar Chotijah yang juga selaku PIC Program Jisra-PW Fatayat NU Jabar.


Chotijah menilai, minimnya dialog lintas iman tidak terlepas dari beberapa faktor. Pertama, para pemuda dan mahasiswa di Garut lebih banyak aktif dalam dunia gerakan politik ketimbang kemanusiaan dan keberagaman.


"Aktivitas ini mungkin lebih menguntungkan bagi mereka karena investasi politik jangka panjang," katanya.


Selain itu, gerakan kemanusiaan melalui dialog lintas iman belum dianggap sebagai suatu hal yang sangat penting.


"Ormawa (organisasi mahasiswa) dan ormas dari lintas agama sebetulnya ada dan banyak. Namun, dialog lintas iman ini sepertinya masih tidak terlalu dianggap penting," tutur dia.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/01/lantik-pr-nu-sirnagalih-mwc-nu.html


Di sisi lain, kata Chotijah, sebagian masyarakat masih ada yang memandang dialog lintas iman sebagai hal tabu untuk dilakukan. Menurut dia, inisiatif penyelenggaraan dialog lintas iman dapat berujung pada pembubaran dan intimidasi dari kelompok-kelompok radikal.


Kendati demikan, ia menegaskan, Fatayat NU Garut melalui program Jisra PW Fatayat NU Jabar akan terus berkomitmen untuk mengampanyekan toleransi dan keberagaman.


Caranya, dengan merangkul lebih banyak tokoh agama, aktivis, dan influencer dari berbagai latar belakang, serta membangun komunikasi antara komunitas pemuda lintas agama.


Ia mengharapkan agar FGD terbatas sebagai tindak lanjut dialog kebangsaan ini menjadi tanda bahwa masyarakat kita mengharapkan kehidupan keberagaman yang kondusif dan harmoni di atas perbedaan yang ada.


"Mudah-mudahan rencana tersebut dilancarkan agar semua umat bisa merasakan dampak positif dari persatuan dan kesatuan," tutupnya.


Editor: M.Y.A Sastradimadja


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/01/gelar-seminar-parenting-pac-fatayat-nu.html

Januari 17, 2023

Fatayat NU Garut Gelar FGD Lintas Iman, Ciptakan Kehidupan Harmoni di Tengah Keberagaman



Garut. Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Garut menggelar Focus Group Discussion (FGD) lintas Iman di Bukit alamanda, Jl. Raya Samarang KM 5 Mekargalih Tarogong, Tarogong Kidul, Garut Kota, Mekarluyu, Mekargalih, Kec. Tarogong Kidul, Garut Regency, Jawa Barat 44151, pada Sabtu (14/01/23 lalu.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/01/lantik-pr-nu-sirnagalih-mwc-nu.html


Kegiatan ini diadakan sebagai upaya menciptakan kehidupan yang harmoni di tengah keberagaman yang ada di Kabupaten Garut.


Dalam FGD kali ini, Fatayat NU Garut menghadirkan beberapa elemen dari organisasi, komunitas, serta agama yang berada di kabupaten Garut. Acara ini merupakan follow up dari kegiatan dialog kebangsaan yang diadakan beberapa waktu sebelumnya, yakni dialog tingkat Desa Cipaganti dan dialog tingkat Kabupaten. 


Neng Hannah selaku fasilitator dalam kegiatan FGD menuturkan bahwa kegiatan ini sengaja diadakan secara terbatas untuk meminta saran, evaluasi, serta kesan mengenai program Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan (KBB) yang diadakan Jisra- PW Fatayat Jabar yang dalam implementasinya dikawal oleh PC Fatayat Garut dengan mengundang simpul-simpul organisasi serta agama yang hadir pada kegiatan 2 dialog sebelumnya. 


Dalam sambutannya, Neng Yanti Khozana selaku Manajer Jisra-PW Fatayat NU Jabar menyampaikan bahwa FGD ini merupakan rangkaian kegiatan yang sengaja diadakan sebagai bagian dari program KBB kerja sama Jisra dan PW Fatayat NU Jabar yang bertempat di Kabupaten Garut. Dalam implementasinya, program ini berkolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat sebagai ikhtiar menciptakan kehidupan yang harmoni di tengah keragaman. 


Sebagai salah satu elemen dasar dari program ini adalah partisipasi aktif dari Daiyyah Fatayat di tingkat Kabupaten Garut sebagai aktor-aktor perdamaian, di mana mereka telah dibekali dengan TOT Daiyyah Mahmudah serta Buku Pedoman Dakwah. 


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/01/gelar-seminar-parenting-pac-fatayat-nu.html


Buku Pedoman Dakwah PW Fatayat Jabar ini diharapkan bisa direplikasi oleh berbagai komunitas dakwah yang membutuhkan, seperti Wanita PUI, Aisiyah, Persistri, maupun daiyyah-daiyyah lainnya. Sebab selain berisi bagaimana pesan-pesan dakwah Nabi SAW yang mengusung islam yang rahmatan lil alamiin, penyusunan Buku Pedoman Dakwah tersebut juga tidak menafikan kontribusi dari agama, penghayat dan komunitas lainnya, seperti Sunda Wiwitan, Ahmadiyah, Ahlul Bait, Jaka Tarub, Katolik, Hindu, Budha, dan lain sebagainya yang sengaja diundang untuk turut memberi masukan dalam penyusunan naskah dakwah ini. 


Peserta dalam kegiatan FGD berkesempatan menyampaikan kesannya selama mengikuti kegiatan KBB. Ibu Iis Linda dari Wanita PUI misalnya menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini merupakan oase bagi keberagaman di Garut yang saat ini memang banyak memiliki tantangan, sehingga menurutnya kolaborasi antar komunitas seperti ini menjadi keharusan. 


Sementara itu, Ustadz Jamil selaku Pengurus MUI Desa Cipaganti menuturkan bahwa kegiatan KBB bagi dirinya menjadi ruang pembelajaran agar ide dan mindset semakin terbuka. Sebab bisa jadi, konflik atas nama agama yang terjadi sebagian besar disebabkan oleh klaim kebenaran oleh kelompoknya sendiri yang berasal dari kesempitan berfikir, dan keterbatasan dalam bergaul. 


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/01/tetapkan-panitia-mwc-nu-bayongbong-akan.html


Dalam upaya mengatasi tantangan yang dihadapi, Marendradika dari perwakilan pemuda Katolik menyampaikan agar lebih banyak mengundang komunitas serta agama lainnya. Dukungan dari berbagai pihak terhadap program KBB ini merupakan kebutuhan mutlak bagi kegiatan positif sebagaimana yang biasa dilakukan Gusdurian dimana ia menjadi salah satu anggotanya. Menurutnya, selain keanggotaannya yang sangat cair dan terbuka, kegiatan-kegiatan gusdurian yang mengusung tema kebudayaan dan kebangsaan menjadi elemen dasar bagaimana menyatukan berbagai lapisan masyarakat. 


Sementara Yusuf selaku ketua Presma STIEB NU Garut mengharapkan agar program ini bisa mengajak stakeholders dari kalangan pemerintah terutama pemerintah daerah sehingga hasil dari program ini mampu melahirkan rekomendasi bagi para pemangku kebijakan di lingkungan kabupaten garut yang beragam dan rentan konflik. Menurutnya Anak-anak muda harus diajak serta karena mereka menjadi bahan bakar utama dalam penerapan kehidupan berbangsa dan bernegara di atas ragam perbedaan.


Editor: M.Y.A Sastradimadja


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/12/lantik-pac-dan-5-ranting-kecamatan.html

Minggu, 08 Januari 2023

Januari 08, 2023

Lantik PR NU Sirnagalih, MWC NU Bayongbong Sekaligus Beri Pembinaan Keorganisasian

Wakil Syuriah MWC NU Bayongbong sedang memandu prosesi pelantikan PR NU Sirnagalih. (Dok. Istimewa)


Garut. Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Bayongbong menggelar kegiatan pelantikan sekaligus pembinaan keorganisasian Pengurus Ranting (PR) NU Desa Sirnagalih di Aula Desa, pada Kamis 05/01/23) lalu.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/01/gelar-seminar-parenting-pac-fatayat-nu.html


Prosesi pelantikan inj diikuti oleh seluruh Pengurus Ranting. Pembacaan sumpah mandat organisasi dipandu Wakil Syuriah MWC NU Bayongbong, Ajengan Amang.


Dalam pemaparannya, KH. Malky Mimar menyampaikan, sejumlah pengurus yang baru dilantik harus besinergi dengan badan otonom (Banom) NU di setiap tingkatan desa atau ranting. Sinergi pengurus NU dengan Banom NU di tingkatan ranting ini menurutnya penting dilakukan untuk akselerasi kemajuan NU.


“Semoga pengurus ranting NU yang baru dilantik bisa membantu perkembangan Banom NU di masing-masing ranting dalam bentuk sinergi," ungkapnya.


Dirinya menambahkan, PRNU Sirnagalih harus lebih bisa memajukan NU dibandingkan masa kepengurusan sebelumnya. Ia juga mengimbau agar segera menyusun program kerja dan melaksanakannya dengan sempurna.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/12/gelar-rutinan-simaan-al-quran-jqh-nu.html


Namun demikian, dirinya tidak ingin terlalu masuk dalam proses penyusunan program kerja. Di setiap ranting tentu mempunyai perbedaan program, termasuk program unggulan atau program prioritas. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada masing-masing PR NU Sirnagalih.


Pada kesempatan ini, kepada para pengurus ranting, KH. Malky Mimar juga mengungkapkan bawa NU bukan ormas terlarang maka pelaksanaannya di laksanakan di aula Desa sirnagalih.


"Jangan takut jadi pengurus NU meskipun di ranting, dengan tujuan hidmah kepada ulama dan para guru," ungkapnya.


Hadir salam kesempatan ini MWC NU Bayongbong, jajaran Syuriah dasn Tanfidziyah, banom, lembaga, serta para PR NU desa Sirnagalih.


Pewarta: M.Y.A Sastradimadja


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/12/gelar-kembali-lailatul-ijtima-setiap-pr.html

Sabtu, 07 Januari 2023

Januari 07, 2023

Gelar Seminar Parenting, PAC Fatayat NU Singajaya Edukasi Peran Penting Orang Tua Dalam Pendidikan Anak

Foto bersama setelah kegiatan seminar Parenting selesai. (Dok. Istimewa)


Garut. Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Singajaya menggelar seminar edukasi peran penting orang tua dalam pendidikan anak.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/01/tetapkan-panitia-mwc-nu-bayongbong-akan.html


Seminar bertema "Ibu Adalah Madrasah Utama" ini digelar di Katineng Ciawi Bojonggambir, pada Sabtu (07/01/23). 


Kegiatan ini dihadiri 75 orang perwakilan dari Pimpinan Ranting (PR)  dan Pimpinan Anak Ranting (PAR) Fatayat NU yang telah terbentuk.


Ketua PAC Muslimat NU Singajaya, Euis Mukaromah menyampaikan, peran orang tua dalam mendidik serta membentuk karakter dan prestasi anak sangatlah penting. Sehingga, ilmu atau wawasan peranan penting orang tua dalam hal ini harus ditingkatkan.


Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menambah ilmu dan wawasan terkait parenting untuk ibu-ibu Muslimat NU dan Fatayat NU.


“Khususnya Fatayat NU, agar dapat menjadi orang tua yang siap dalam segala hal dalam mengasuh putra putri generasi penerus,” tambahnya.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/12/gelar-rutinan-simaan-al-quran-jqh-nu.html


Dokumentasi kegiatan


Dirinya berharap Fatayat Singajaya bisa terus bergerak aktif di berbagai bidang guna menopang dan memberikan manfaat baik untuk masyarakat Nahdliyyin.


Sekedera informasi, semenjak dilantik pada akhir tahun 2021, PAC Fatayat Singajaya senantiasa melaksanakan kegiatan yang beragam dalam berbagai bidang, baik kesehatan, keagamaan, kaderisasi, ekonomi, dan sosial. 


Di awal tahun 2023 kegiatan ini dilaksanakan atas permintaan dari sahabat-sahabat Fatayat yang merupakan ibu-ibu muda yang memerlukan pemahaman bagaimana cara pola asuh anak yang baik supaya melahirkan generasi baik untuk masa depan yang lebih baik pula, kegiatan ini dimaksudkan juga untuk mencegah adanya KDRT. 


Pewarta: M.Y.A Sastradimadja


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/12/gelar-kembali-lailatul-ijtima-setiap-pr.html

Rabu, 04 Januari 2023

Januari 04, 2023

Tetapkan Panitia, MWC NU Bayongbong Akan Meriahkan Peringatan Satu Abad NU




Garut. Menyongsong abad kedua usia Nahdlatul Ulama, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWNU) Kecamatan Bayongbong menggelar rapat perdana sekaligus menetapkan susunan Panitia di Mesjid Nurul Atiqah, pada Rabu (04/01/23). 


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/12/gelar-rutinan-simaan-al-quran-jqh-nu.html


Ketua MWCNU Bayongbong mengatakan, ada beberapa agenda dalam pelaksanaan peringatan satu abad NU di Bayongbong, di antaranya: Istighosah Milad Satu Abad Nahdlatul Ulama, Halaqoh Kebangsaan Ranting NU Se-Kecamatan Bayongbong, Pelantikan Ranting NU Se-Kecamatan Bayongbong, Gebyar Musik (Almanar), Perlombaan yakni; Lomba Pildacil (Tema: Ke-NU-an, Kebangsaan), Lomba Al-Barzanji, Lomba Marawis, Lomba Kasidah, Lomba Tumpeng dan Lomba Jampana.


"Nanti pesertanya per-MWCNU (Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama, Red) di tiap kecamatan juga bisa ikut terlibat, di samping kita khususkan untuk daerah sendiri," jelasnya.


Selain lomba, agenda ini juga akan diisi dengan santunan anak yatim dan pengobatan gratis untuk masyarakat Nahdliyyiin. 


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/12/gelar-kembali-lailatul-ijtima-setiap-pr.html


Jajaran pengurus MWC NU Bayongbong, lembaga dan Banom sedang mengikuti rapat pembentukan panitia Satu Abad NU. (Dok. ikhdam). 


Peringatan satu abad NU di Bayongbong, panitia berencana akan memulai pada tanggal 10-12 Maret 2023 mendatang. Adapun Tema Lokal kegiatan ini adalah "Melestarikan Budaya, Mendigdayakan Nahdlatul Ulama".


Sementara itu, penanggung jawab kegiatan, H. A. Malky T. Mimar, S.Sos mengajak semua pengurus  untuk sosialisasi agenda peringatan satu abad NU.


Sebelum itu, H. A. Malky saat memberikan arahan kepada panitia, meminta agar peringatan usia satu abad NU ini lebih semarak dibandingkan peringatan hari lahir NU sebelum-sebelumnya yang biasa dilaksanakan setiap tahun.


"Peringatan satu abad NU harus lebih semarak dan spektakuler, syiar lebih dimunculkan, program kegiatan jelas memiliki makna dan manfaat yang kuat kepada umat, khususnya warga NU," pintanya.


Pewarta: M.Y.A Sastradimadja


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/12/lantik-pac-dan-5-ranting-kecamatan.html

Minggu, 25 Desember 2022

Desember 25, 2022

Gelar Rutinan Simaan Al Quran, JQH NU Seleksi 500 Calon Hafidz Se Kabupaten Garut




Garut. Pimpinan Cabang Jam'iyatul Qurra' Wal Huffadz (JQH) Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Garut menggelar rutinan sima'an Al Quran, pada Minggu (18/12/22) lalu.


Kegiatan tersebut digelar di Pondok Pesantren Luhur Al Wasilah, JL. Cipanas Baru, Trogong, Pasawahan, Kec. Tarogong Kaler, Kab. Garut, Jawa Barat.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/12/gelar-kembali-lailatul-ijtima-setiap-pr.html


Ketua Pimpinan Cabang Jam'iyatul Qurra' Wal Huffadz Nahdlatul Ulama Kab. Garut, KH. Zaky Irvan menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang rutin digelar 1 bukan sekali di setiap wilayah kerja Kab. Garut.  


Dijelaskannya, selain kegiatan rutin JQH NU, pada kesempatan ini juga diadakan seleksi calon peserta Sadesha. Seleksi ini diikuti oleh sekitar 500 peserta calon hafidz se-kabupaten Garut


"Pada kesempatan kali ini juga, kami mengadakan acara semaan bulanan PC JQH NU kab. Garut dan seleksi calon peserta sadesha kab garut," jelasnya.


Lebih lanjut, KH. Zaky berharap sebagai organisasi yang aktif dalam bidang Al-Qur'an, melalui kegiatan ini JQH kedepannya dapat mempunyai kader-kader baru sampai ke tingkat ranting.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/12/lantik-pac-dan-5-ranting-kecamatan.html


Panitia JQH NU Garut sedang memverifikasi calon hafidz dalam program sadesha


Kemudian, proses pembinaan Tilawatil Al-Qur'an nantinya dapat menyebar pada masing-masing kecamatan di Kabupaten Garut.


"Sehingga pada tahun berikutnya kami bisa mengambil peserta dari tiap kecamatan," ucapnya.


Hadir dalam kegiatan ini pengurus PC JQH NU kab Garut, ketua, KH Zaky Irvan, sekretaris, Aif Abdullatif SH., bendahara, Hj. Pipih Lutpi Saadah, ketua koor Sadesha, Abdul Fattah M.Ag., sesepuh PP Luhur Al wasilah serta seluruh calon peserta sadesha kab. Garut.


Sekedar diketahui, seleksi ini diikuti calon peserta sadesa yang diterima sesuai dengan jumlah desa di kabupaten garut, yaitu 421 desa dan 21 kelurahan. Jadi, jumlah total 442 desa untuk quota peserta sadesha kab. Garut.


Sadesha sendiri adalah salah satu program unggulan Gubernur Jawa Barat yang disinergikan dengan JQH NU Jabar. Hanya saja, diatara 10 program unggulan Gubernur, program sadesha ini yang masih tetap eksis dalam pelaksanaanya.


Pewarta: M.Y.A Sastradimadja


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/12/pac-muslimat-nu-banyuresmi-gelar.html