Breaking

Jumat, 25 Agustus 2023

Agustus 25, 2023

Fatayat NU Gelar Silaturahim Kebudayaan Bersama Suku Adat Sunda Wiwitan Kabupaten Garut



Garut. Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahlatul Ulama (NU) kabupaten Garut menggelar Silaturahim kebudayaan bersama Masyarakat Adat Karuhun Urang (AKUR) Sunda Wiwitan yang terletak di Kampung Pasir, desa Cinta Karya, kecamatan Samarang, pada Jum'at (25/08/23).


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/06/bersama-masyarakat-desa-cipaganti-pc.html


Kunjungan tersebut merupakan agenda yang jauh-jauh hari telah diagendakan oleh Fatayat NU Garut sebagai bagian komitmen Fatayat untuk menjalin persaudaraan serta kolaborasi dengan komunitas penghayat dan masyarakat adat yang ada di kabupaten Garut. 


Perjumpaan akan mengurangi prasangka antar elemen bangsa, sehingga mereka tidak mudah terprovokasi oleh berita-berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Melalui perjumpaan akan melahirkan dialog sebagai ruang komunikasi dan konfirmasi satu sama lain. 


Hal tersebut ditegaskan oleh Chotijah Fanaqi selaku PIC Program Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan Fatayat NU Kabupaten Garut. 


Menurutnya, selain menjadi komitmen NU, dialog interfaith merupakan salah satu upaya yang saat ini coba dibangun Fatayat Garut melalui program KBB untuk persaudaraan dan toleransi kerjasama Fatayat NU di Kabupaten Garut dengan Joint Initiative for Strategic Religious Action (JISRA) sebagai sebuah konsorsium internasional yang fokus pada isu kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB).


"Menjadi keniscayaan bagi masyarakat multikultur untuk saling mengenal satu sama lain, bekerjasama, dan berkolaborasi dalam rangka menemukan 'kalimatun sawa' sebagai nilai universal yang bisa menjadi nilai yang bisa diperjuangkan bersama, tanpa melihat latar belakang kepercayaan atau agama yang tidak sama," ujarnya.  


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/05/audiensi-dengan-kemenag-upaya-fatayat.html


Suasana Dialog kebudayaan pengurus PC Fatayat NU Garut bersama masyarakat Adat Sunda Wiwitan.



Kehadiran Pimpinan Cabang Fatayat NU Garut mendapatkan sambutan dari tetua adat suku Sunda wiwitan, Bapak Endan, yang menyampaikan bahwa sudah menjadi kewajiban  bagi masyarakat adat untuk bersikap terbuka pada keramahan komunitas dan masyarakat lainnya. 


Justru, terang Endan, core dari Sunda wiwitan ada dalam kebersamaan. Tanpa ada kerjasama antar masyarakat bangsa, maka kebudayaan tak akan tercipta, harmoni kehidupan tak akan tercipta. 


"Nahdlatul Ulama merupakan ormas yang sudah tidak diragukan lagi keberpihakannya kepada kaum minoritas," tegasnya.


Hadir dalam pertemuan tersebut pengurus dan sesepuh Suku Adat Sunda Wiwitan; Ketua RW setempat, Mahasiswa KKN dari Institut Teknologi Garut (ITG), serta beberapa mahasiswa pasca sarjana dari Mexico yang kebetulan sedang mengadakan kegiatan riset mengenai kebudayaan di kabupaten Garut.


Hal ini tentu menjadi apresiasi bagi Fatayat sebab dengan penerimaan suku adat terhadap para peneliti dari luar negara telah membuktikan bahwa Sunda wiwitan sebagai sebuah entitas kebudayaan yang mendunia, yang tentunya keberadaannya akan mengangkat kebhinekaan Indonesia yang harmoni dan indah.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/02/fatayat-nu-garut-adakan-rapat-pleno.html


Editor: M.Y.A Sastradimadja

Kamis, 29 Juni 2023

Juni 29, 2023

7 ekor sapi dan 341 ekor kambing dikurbankan di Ponpes Liunggunung Bungbulang

Prosesi pengolahan hewan kurban



Garut. Hari Raya Idul Adha 1444 H yang jatuh pada Kamis merupakan momentum umat islam untuk kembali bersuka cita dan membersihkan dosa sekaligus menunaikan ibadah yaitu berkurban sebagaimana meneladani peristiwa Nabi Ibrahim yang akan menyembelih putranya Nabi Ismail. Kemudian disyiarkan oleh Nabi terkahir Muhammad SAW yang menganjurkan umat Islam untuk menyembelih qurban di hari raya Haji atau Idul Adha.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/06/tutup-madrasah-amil-komitmen-lazisnu.html


Dalam momentum hari raya idul adha, Pondok Pesantren Liunggunung Bungbulan melayani serta menerima penyaluran hewan kurban yang nantinya akan didistribusikan kepada warga masyarakat yang berhak seperti fakir miskin, janda duda, anak yatim dan dhuafa serta lainnya, Kamis (29/06/23).


Laporan dari panitia Kurban Ponpes Liunggunung ialah sebanyak 7 ekor sapi dan 341 ekor kambing dikurbankan dan kemudian didistribusikan.


Dalam hal ini penyembelihan hewan kurban disaksikan oleh masyarakat sekitar yang diramaikan oleh kalangan anak-anak hingga orang tua. Kegiatan ini dilakukan usai melaksanakan shalat idul adha bersama-sama.


Rasa penasaran dan kegembiraan melihat hewan yang jarang dilihat tersebut membuat para anak-anak bersemangat sembari mengajak rekan- rekannya untuk menyaksikan pemotongan hewan kurban.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/06/pcnu-kabupaten-garut-sosialisasikan.html


Pemotongan pun dilaksanakan dengan baik dan sukses tanpa adanya pemberontakan dari hewan kurban. Para panitia saling bahu-membahu memotong dan membungkus serta mengatur kupon.


Panitia kurban sedang memotog daging kurban



Pengasuh Ponpes Liunggunung H. Faruk Mufansa mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah ikut terlibat dalam pelaksanaan penyembelihan. Terkhusus kepada stakeholder yang telah mempercayai pihaknya dalam mengelola dan mendistribusikan daging kurban kepada masyarakat.


“Saya ucapkan terima kasih kepada semua masyarakat yang sudah membantu menyukseskan kegiatan pada hari ini, tak lupa kepada prkopimcam dan tim ZATS dari singapura yang sudah berkerjasama dengan ponpes Liunggunung,” kata H. Faruk yang juga selaku Rois Syuriah MWC NU Bungbulang.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/06/bersama-masyarakat-desa-cipaganti-pc.html

Senin, 26 Juni 2023

Juni 26, 2023

Tutup Madrasah Amil, Komitmen LAZISNU Garut Wujudkan Profesionalisme dan Akuntabilitas Pengelolaan Zakat



Pengurus Cabang NU-Care-Lembaga Amil Zakat Infaq Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Garut resmi menutup kegiatan Madrasah Amil perdana di Gedung PCNU Lt.1, pada Senin (26/06/23) siang.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/06/pcnu-kabupaten-garut-sosialisasikan.html


Kegiatan yang dilakukan selama 2 hari ini sebagai salah satu upaya LAZISNU dalam mewujudkan profesionalisme dan akuntabilitas pengelolaan zakat.


Beberapa materi yang diberikan selama Madrasah Amil tersebut antara lain mengenai fiqh zakat, Manajemen digitalital NU-Care LAZISNU, kebijakan ZIS, strategi sosialisasi NU-Care LAZISNU, input sharing hingga tindak lanjut.


Hadir dalam acara penutupan tersebut Rois Syuriah PCNU Garut, Sekretaris PCNU, ketua PC Muslimat NU dan beberapa undangan lainnya.


Dalam sambutan penutupannya, ketua LAZISNU Garut menjelaskan peserta yang turut berpartisipasi pada kegiatan ini merupakan delegasi dari 35 MWC di kabupaten Garut.


Ia juga merasa terharu terhadap semangat yang ditampilkan para peserta sejak awal sampai akhir kegiatan.


“Dari kemarin, sampai pagi, dengan penuh semangat, kita membuat plan, apa-apa saja yang musti kita lakukan di Lazisnu,” kata Ramlan.


Selanjutnya, Ramlan akan menggandeng beberapa stakeholders untuk mendukung kinerja LAZISNU dalam menyebarkan kemanfaatan di tengah-tengah masyarakat.


“Kita akan eksekusi, siapa-siapa saja yang akan kita jadikan muzakki, agar bermanfaat untuk rumah kita, dan untuk masyarakat,” tambahnya.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/06/bersama-masyarakat-desa-cipaganti-pc.html


Sementara itu, sekretaris PCNU Kabupaten Garut, Ir. Deni Ranggajaya mengapresiasi kegiatan yang dilakukan LAZISNU. Menurutnya, di akhir periode PCNU yang tinggal 1 tahun setengah lagi, program kerja di tiap Lembaga harus lebih dimasifkan.


"Terima kasih NU Care-LAZISNU yang telah menyelenggarakan Madrasah Amil perdana ini. Upaya menuju lembaga yang profesional dan akuntabilitas merupakan tuntutan yang wajib dipenuhi,” kata Kang Deni sapaan akrabnya.


Kang Deni juga menuturkan, LAZISNU merupakan lembaga besar yang tidak hanya diurusi secara sederhana. Namun harus dikelola secara sungguh-sungguh. Karena LAZISNU bersentuhan langsung dengan lembaga dan masyarakat. Diakui atau tidak, potensi Zakat, Infak dan Sodaqoh (ZIS) di Garut sangatlah besar.


“Oleh karenanya kita harus mengelolanya secara bersama-sama secara serius. Jangan sampai ZIS di Garut dikelola oleh kelompok yang tidak betanggungjawab. Sehingga semua jamiyah nahdlatul ulama harus sama-sama istqomah mengamalkan niat,” tuturnya.


Sambutan Sekretaris PCNU Garut 

Menurut Kang Deni, sudah bukan rahasia umum lagi banyak penggalangan dana yang tidak benar, seperti di jalan-jalan lampu merah mengatasnamakan yayasan dan tempat ibadah. Namun dana tersebut sampai hari ini bayak orang yang tidak tahu dimana dana tersebut bermuara. Bahkan sampai di beberapa media memberitakan penggalangan dana untuk pembiayaan gerakan terorisme.


“Nah, ini harus dijadikan pemahaman bersama bahwa jamaah NU harus bekerjasama secara benar. Hari ini semua harus konsisten. Kalau untuk pribadi saja semangat, seharusnya untuk umat juga harus lebih semangat,” tegasnya.


Dokumentasi kegiatan

Kegiatanpun ditutup dengan penyematan peserta yang dipandu langsung Rois Syuriah PCNU Kabupaten Garut, KH.Rd. Amin Muhyiddin Maolani didampingi ketua PC Muslimat NU, Hj. Kinkin Fatonah.

 

Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/05/audiensi-dengan-kemenag-upaya-fatayat.html

Senin, 05 Juni 2023

Juni 05, 2023

PCNU Kabupaten Garut Sosialisasikan Verval PBNU Mulai Hari ini, berikut Jadwalnya

Drs. KH. Atjeng A. Wahid (ketua Tanfidziyah PCNU), Ir. Deni Rangga Jaya (Sekretaris PCNU), Dadan Nurdani (Tim PCNU).


Garut. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Garut menindaklanjuti Surat Edaran yang dikeluarkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tentang Persiapan pelaksanaan kinerja PWNU dan PCNU se-Indonesia.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/06/bersama-masyarakat-desa-cipaganti-pc.html


Dalam surat edaran yang ditandatangani Rais Aam, Katib Aam, Ketua Umum PBNU, dan Sekretaris Jenderal tertanggal 17 April 2023 tersebut, PBNU akan melakukan verifikasi dan validasi pengukuran kinerja MWCNU dan PWNU melakukan verifikasi dan validasi pengukuran kinerja Ranting NU.


Sebagai bentuk kesiapan pelaksanaan verifikasi dan validasi (verval) pengukuran kinerja MWCNU, Ranting NU tersebut, PCNU Kabupaten Garut langsung mensosialisasikan melalui kegiatan yang diselenggarakan di Aula Lt. 3 Gd. PCNU Garut, pada Senin (05/06/23) pagi. 


Kali ini, MWCNU yang tergabung dalam zona II  secara langsung dibimbing oleh Sekretaris PCNU Kabupaten Garut, Ir. Deni Rangga Jaya.


"Ada beberapa indikator yang menjadi panduan MWCNU dan ranting NU dalam mempersiapkan Verifikasi dan Validasi Pengukuran Kinerja MWCNU dan Ranting NU ini," ungkapnya.


Dalam sosialisasi itu, pengurus MWCNU dan Ranting NU diminta untuk mempersiapkan dan mengumpulkan data yang berkenan dengan administrasi keorganisasian mulai dari SK Kepengurusan, program kerja/kegiatan yang sudah dilakukan MWCNU maupun ranting NU.


"Kami meminta agar Ranting NU mendata seluruh potensi jam'iyah di wilayahnya masing-masing seperti pondok pesantren, TPQ, sekolah penyelenggara pendidikan di bawah LP Ma'arif NU, YPMNU Nabawi, masjid, musholla NU, termasuk kegiatan Jam'iyah Tahlil, Lailatul Ijtima', dan kegiatan amaliyah NU di wilayah ranting NU," pungkasnya.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/05/dorong-solidaritas-antar-kader-ipnu.html


Ir. Deni menjelaskan, PCNU Garut membuat skema untuk kegiatan sosialisi Verval PBNU ini. 


"Kami sudah membuat klasifikasi dan roadmap untuk kegiatan sosialisasi ini," tutupnya.


Perwakilan dari MWC-MWC NU zona 2



Berikut jadwal sosialisasi Verval PBNU :

ZONA, WAKTU DAN TEMPAT;

- I (Satu) MWC NU LIMBANGAN Ponpes As-sa’adah Senin, 5 Juni 2023 Jam 08.00 s/d 12.00


MWC;

- Malangbong, Kersamanah, Selaawi, Cibatu, Limbangan, Cibiuk dan Leuwigoong.


TIM PCNU;

1. KH. Amin Muhyidin M 

2. Dr. KH.R. Jamaludin, M.Ag 

3. Agus Suryana 

4. Agus Mabrur, S.P. MT 

5. H. Dadang 

6. Ust. Jajang 

7. Daeng


ZONA, WAKTU DAN TEMPAT;

- II (Dua) PCNU Senin, 5 Juni 2023 Jam 08.00 s/d 12.00


MWC;

- Kadungora, Leles, Tarogong Kidul, Tarogong Kaler, Banyuresmi, Garut Kota dan Cilawu.


TIM PCNU;

 1. KH. Atjeng Abdul Wahid 

2. Ir. Deni Ranggajaya 

3. KH. Sirojul Munir 

4. Dr. Abdusy Syakur 

5. Ust. Mamad 

6. KH. Samhari 


ZONA, WAKTU DAN TEMPAT;

- III (Tiga) MWC NU Karangpawitan Sekretariat MWC Selasa, 6 Juni 2023 Jam 08.00 s/d 12.00


MWC;

- Karangtengah, Sukawening, Pangatikan, Wanaraja, Sucinaraja dan Karangpawitan.


TIM PCNU;

 1. Ir. Deni Ranggajaya 

2. KH. Samhari 

3. H.Asep Adam 

4. Aceng Alawi 

5. H. Dadang 

6. Dadan


ZONA, WAKTU DAN TEMPAT;

- IV ( Empat) MWC NU Sukaresmi Sekretariat MWC Selasa, 6 Juni 2023 Jam 08.00 s/d 12.00


MWC;

- Samarang, Pasirwangi, Sukaresmi, Bayongbong, Cisurupan, Cigedug, Cikajang dan Pamulihan.


TIM PCNU;

 1. KH. Atjeng Abdul Wahid 

2. KH. Samhari 

3. KH. Bunyamin 

4. KH. Sirojul Munir 

5. H. Asep Wawan 

6. Ust. Mamad 

7. Dr. Abdusy Syakur 

8. Daeng


ZONA, WAKTU DAN TEMPAT;

- V (Lima) MWC NU Singajaya Sekretariat MWC Sabtu, 10 Juni 2023 Jam 10.00 s/d 14.00


MWC;

- Peundeuy, Singajaya, Banjarwangi dan Cihurip.


TIM PCNU;

 1. Ir. Deni Ranggajaya 

2. Agus suryana 

3. H. Hendi 

4. Dadan


ZONA, WAKTU DAN TEMPAT;

- VI (Enam) MWC NU Cikelet MA Maarif Pamalayan Minggu,11 Juni 2023 Jam 08.00 s/d 12.00


MWC;

- Cikelet, Pameungpeuk, Cibalong dan Cisompet.


TIM PCNU;

1. Ir. Deni Ranggajaya 

2. Agus suryana 

3. KH. Asep Saeful Kholik

4. H. Hendi 

5. Dadan


ZONA, WAKTU DAN TEMPAT;

- VII (Tujuh) MWC NU Caringin Sekretariat MWC Senin, 12 Juni 2023 Jam 08.00 s/d 12.00


MWC;

- Caringin, Cisewu, Talegong, Bungbulang, Mekarmukti dan Pakenjeng.


TIM PCNU;

1. Ir. Deni Ranggajaya 

2. Agus suryana 

3. H. Hendi 

4. Dadan


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/05/audiensi-dengan-kemenag-upaya-fatayat.html

Juni 05, 2023

Bersama Masyarakat Desa Cipaganti, PC Fatayat NU Garut Gelar Ngaji Kebangsaan

KH. Cecep sedang menguraikan materi wawasan kebangsaan kepada masyarakat Desa Cipaganti.

Garut. Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatu Ulama (NU) Kabupaten Garut menggelar kegiatan bertajuk "Ngaji Kebangsaan" bersama masyarakat di Aula Desa Cipaganti, pada Sabtu (03/06/23) kemarin.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/05/dorong-solidaritas-antar-kader-ipnu.html


Kegiatan "Ngaji Kebangsaan" ini merupakan bagian dari misi Fatayat NU dalam mensyiarkan ajaran agama Islam yang Rahmatan Lil 'Alaamiin dalam bingkai kebangsaan. 


Chotijah Fanaqi selaku Ketua Bidang Dakwah dan Media PC Fatayat Garut menyampaikan bahwa tahun lalu Fatayat Garut juga menyelenggarakan dialog kebangsaan yang menghadirkan 25-30 tokoh masyarakat desa Cipaganti. Kegiatan ini, terang Chotijah, sebagai upaya merajut kebersamaan dan persaudaraan antar kelompok masyarakat yang beragam di tengah isu-isu intoleransi dan ekstrimisme beragama yang ada di masyarakat garut. 


"Sebagai miniatur negara, desa cipaganti dianggap memiliki representasi dalam mengelola keragaman dengan baik. Hal itu dilakukan atas kesadaran dan Kerjasama yang baik antara pemerintah desa, tokoh masyarakat, serta tokoh agama yang mengedepankan kepentingan Bersama di atas kepentingan golongan," katanya melalui press release yang dikirim kepada tim media.


Pada kesempatan ini, PC Fatayat menghadirkan KH. Cecep jaya Karama selaku pengurus MUI Kabupaten Garut. Adapun peserta yang hadir kurang lebih 100 orang dari berbagai elemen masyarakat yang ada di Cipaganti. Kegiatan ini merupakan kegiatan Bersama antara PC fatayat NU Kabupaten Garut dengan Pemerintah Desa Cipaganti yang kerjasamanya sudah berjalan selama dua tahun terakhir.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/05/audiensi-dengan-kemenag-upaya-fatayat.html


Masyarakat Desa Cipaganti sedang mendengarkan pemaparan materi dari pengurus Fatayat NU Garut. (Dok.Istimewa)
 


KH. Cecep Jaya Karama selaku Kyai yang menjadi pemateri dalam ngaji kebangsaan memaparkan bahwa yang harus dipahami oleh masyarakat adalah pancasila bukan agama, tapi Pancasila bagian dari Implementasi agama, jadi tidak bisa dipertentangkan. Hal ini, Kata KH. Cecep, terkadang suka menjadi perdebatan oleh Sebagian kalangan sehingga menimbulkan kesalahpahaman. 


Bahkan di jawa timur menurut KH. Cecep Pancasila itu ditahlilkan; sebagai upaya memberi perhatian pada masyarakat bahwa Pancasila juga menjadi bagian sarana untuk ibadah kepada Allah SWT.


KH. Cecep mengilustrasikan sila-sila dalam Pancasila untuk menunjukkan bahwa impelementasinya bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari missal dalam tradisi tahlilan. 


“Sila pertama misalnya kita lihat di sana isinya justru mengajarkan tentang ketauhidan yang menjadi isi dalam tahlilan itu sendiri; “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sebuah keyakinan yang selama ini kita junjung tinggi dalam agama kita. Sila kedua berisi tentang prinsip kemanusiaan “kemanusiaan yang adil dan beradab. Artinya yang menjadi pelaku pengajian atau tahlilan ini adalah manusia yang memiliki etika dan adab, sehingga penghargaan dan penghormatan terhadap keberadaan dan hak-hak orang lain harus ditegakkan. Sila ketiga “persatuan Indonesia”, dalam tahlilan kan biasanya dilakukan secara berjamaah atau Bersama, dari sini mengajarkan kita untuk senantiasa bersatu. Sila keempat: “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permuasyawaratan perwakilan”, esensinya tentang kepemimpinan, sebagaimana dalam tahlilan dipimpin oleh ajeungan. Jika tidak ada ejeungan atau kiyai yang mimpin, maka biasanya bermusyawarah diantaranya jamaah yang ada untuk menentukan kira-kira siapa yang layak memimpin tahlilan tersebut. Sila Kelima: “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”, ilustrasinya seusai tahlilan biasanya peserta pengajian mendapatkan berkah atau besek kepada semua tanpa terkecuali, di sini esensi keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia” jelasnya secara mendetail.


Lebih jauh KH. Cecep Jaya Karama menguraikan bagaimana sejarah lahirnya kesepakatan para funding-fathers untuk menentukan Pancasila sebagai dasar negara, sebagai sebuah kesepakatan yang dibuat oleh prinsip musyawarah yang dilakukan oleh pemimpin bangsa yang berasal dari berbagai agama, suku, ras, budaya, serta berasal dari berbagai latar belakang Pendidikan. Maka menurutnya harusnya Pancasila itu sudah final sebagai sebuah maha karya yang mengakomodir kepentingan semua anak bangsa, tidak terkecuali umat islam.


Senin, 29 Mei 2023

Mei 29, 2023

Dorong Solidaritas Antar Kader, IPNU IPPNU Garut Adakan Rapat Koordinasi Cabang



Garut. Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nadhlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama (IPPNU) kabupaten Garut mengadakan Rapat Koordinasi Cabang (Rakorcab) guna mendorong solidaritas antar kader di semua tingkatan. Kegiatan ini digelar pada Minggu, (28/05/23) kemarin. 


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/05/audiensi-dengan-kemenag-upaya-fatayat.html


Acara yang berlangsung di Aula Lt. 1 Gedung PCNU Garut tersebut dimulai pada pukul 09:30. Diawali dengan Istighotsah muassis IPNU IPPNU dan dilanjut dengan pembahasan Rakorcab.


Dalam sambutannya. Moh Faiz Pahrul Islam mengatakan kegiatan ini merupakan Ajang silaturahmi antar Pengurus Anak Cabang (PAC) dan Pengurus Cabang (PC) IPNU maupun IPPNU agar terjalin penyelarasan Koordinasi yang baik.


"Perlunya kerjasama dan komunikasi yang baik di semua tingkatan. Karenanya merupakan suatu kunci berjannya organisasi.” Tegas Ketua IPNU kabupaten Tangerang.


Rakorcab ini, merupakan salah satu rangkaian program kerja PC IPNU IPPNU Kabupaten Garut masa khidmat 2022-2024 yang mutlak harus dilaksanakan sebagai upaya memonitor progres report kinerja organisasi di semua tingkatan.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/05/silaturahmi-dengan-man-2-ipnu-ippnu.html


Tak hanya itu, Alis Suminar selaku ketua IPPNU kabupaten Garut dalam sambutannya menegaskan.Bahwa IPNU dan IPPNU merupakan organisasi koordinasi. Akan sulit tercapainya suatu tujuan organisasi tanpa adanya koordinasi dan komunikasi yang baik.


Adapun dalam pembahasan Rakorcab tersebut, di tekankan dalam tiga pembahasan. Yaitu penyelarasan sekaligus pembenahan administrasi, pembentukan panitia Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Berbasis Aswaja (MPLS-BA) serta sosialisasi Peraturan Pimpinan Cabang (PPC) IPNU IPPNU Kabupaten Garut. 


Kegitan ini dihadiri Majelis Alumni IPNU IPPNU  Garut, Pengurus PC IPNU IPPNU Garut dan 2 (Dua) delegasi dari Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU IPPNU Se-Kabupaten Garut.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/05/penguatan-ke-aswajaan-dan-peningkatan.html

Mei 29, 2023

Audiensi Dengan Kemenag, Fatayat NU Garut Sampaikan Pentingnya Toleransi dan Pemberdayaan Hak Perempuan

Suasana diskusi antara pengurus Fatayat NU dengan jajaran Kemenag Garut. (Dok. Istimewa)



Garut. Pengurus Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama Kabupaten Garut mengadakan audiensi bersama Kemenag kabupaten Garut di kantor setempat, pada Senin (29/05/23) pagi tadi.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/05/penguatan-ke-aswajaan-dan-peningkatan.html


Tujuan dari acara tersebut adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait Kebebasan Berkeyakinan dan Beragama (KBB) untuk persaudaraan dan toleransi. Sehingga "Moderasi Beragama" ini bisa terwujud dalam bentuk adanya ketertiban dalam bermasyarakat, melindungi hak-hak pemeluk agama dalam menjalankan kebebasan beragama, serta mewujudkan ketenteraman dan kedamaian dalam kehidupan yang sejahtera lahir batin.


Kedatangan pengurus PC Fatayat ini disambut langsung oleh Kepala Kemenag Garut Dr. H. Ccece Hidayat. M.SI beserta jajaran, diantaraya Kasi Madrasah, dan Kasi Bimas Islam.


Sementara itu rombongan pengurus PC Fatayat NU Garut diwakili oleh Ketua bidang politik, hukum, dan advokasi, Dr. Ernawati M.Pd; Ketua Bidang Dakwah dan Komunikasi; Chotijah Fanaqi, M.I.K; Ketua LP3A Fatayat Risnawati, serta beberapa pengurus dari berbagai bidang PC Fatayat NU Garut masa khidmat 2020-2025. 


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/05/silaturahmi-dengan-man-2-ipnu-ippnu.html


Dalam pemaparannya, Ernawati menjelaskan bahwa audiensi ini dimaksudkan selain untuk bersinergi dalam program moderasi beragama di kalangan masyarakat, juga diharapkan menjadi ajang bagi Fatayat NU Garut untuk studi bagaimana pengelolaan keragaman yang biasa dilakukan oleh kemenag melalui program moderasi beragama di semua tingkatan pendidikan agama/diniyah.


Dirinya juga menambahkan bahwa audiensi dilakukan tidak hanya dengan kemenag Garut, tapi juga pada kesbangpol dan FKUB Kab. Garut yang dilakukan pada pertengahan Mei lalu. 


Hal ini dimaksudkan sebagai bagian dari agenda Fatayat dalam menjalin kerjasama dengan semua stakeholders yang memiliki kepedulian serta wewenang dalam upaya mengimplementasikan Perda no. 14 tahun 2022 tentang penyelenggaraan toleransi dalam kehidupan bemasyarakat di Kabupaten Garut.


Menanggapi hal tersebut, Dr. H. Cece Hidayat selaku kepala kemenag Garut berharap dengan terjunnya Fatayat pada isu moderasi beragama dapat berperan lebih jauh bagi keterbukaan akses pihak perempuan pada isu-isu berat seperti moderasi beragama yang selama ini masih didominasi kaum laki-laki. 


Foto bersama setelah kegiatan audiensi selesai


Kepala kemenag sangat senang dengan kehadiran Fatayat NU Garut sebagai organisasi yang konsen terhadap pemberdayaan dan hak-hak kaum perempuan; tidak terkecuali mengawal isu intoleransi di kalangan perempuan.


"Jika kaum perempuan memiliki filter yang tinggi terhadap isu intoleransi, radikalisme dan kebebasan beragama; terutama di era digital yang rentan dengan berita hoaks seperti sekarang ini, bukan tidak mungkin jika kehidupan masyarakat di Garut akan lebih harmoni dan dewasa dalam menyikapi perbedaan," ujarnya.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/02/pcnu-kabupaten-garut-berikan.html