Breaking

Selasa, 22 November 2022

November 22, 2022

PC Fatayat NU Garut Gelar Dialog Kebangsaan, Adakan Media Silaturahmi Antar Anak Bangsa Di Tengah Tantangan Globalisasi


Garut. Pimpinan Cabang Fatayat Nahdlatul Ulama Kabupaten Garut menggelar kegiatan dialog kebangsaan dengan mengusung tema "Merawat Kebhinekaan Untuk Merajut Kebersamaan yang Harmonis dan Inklusif". Kegiatan ini berlangsung di Gd. Lasminingrat Jl. Ahmad Yani Garut, pada Minggu (20/11/22) kemarin.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/11/dukung-program-opop-rmi-nu-kabupaten.html


Gema mars Syubbanul Wathan memulai acara Dialog Kebangsaan PC Fatayat NU Garut

Chotijah Fanaqi, M.I.K menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud manhaj al-fikr al-ijtima’iy yang diusung oleh NU, sebagaimana dirumuskan dalam konsep ukhuwwah nahdhiyyah.


"Ada 3 macam ukhuwah (persaudaraan) yang senantiasa harus kita jaga dan pelihara, yaitu: pertama, ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama umat muslim); kedua, ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sebangsa dan setanah air); dan ketiga, ukhuwah basyariyah atauukhuwah insaniyah (persaudaraan sesama umat manusia)," papar ketua bidang dakwah dan media PC Fatayat NU Garut saat dikonfirmasi melalui seluler via Wathsapp, pada Selasa (22/11/22) malam.


Dirinya menyebut bahwa dialog sebagai media silaturahmi antar anak bangsa di tengah tantangan globalisasi yang ditandai dengan meningkatnya ekstrimisme dan radikalisme dalam pemahaman beragama.


"Sebagai salah satu organisasi pemudi yang lahir dari rahim NU yang mengusung dakwah rahmatan lil alamin; di tengah momentum menyambut kelahiran NU yang kedua, Fatayat merasa perlu untuk mengadakan dialog ini, sebagai salah satu komitmennya merawat persatuan di tengah keragaman bangsa," jelasnya.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/11/ambil-peran-dalam-upaya-pengentasan.html


Hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut Irma Riyani, PhD, Tim Jisra-PW Fatayat Jabar, Drs. Nurrodhin, M.Si, Kepala Kesbangpol Garut, dan DR.H Akhmad Buhaiti, M.Si, Kasie Pontren Kemenag Garut. Acara ini difasilitatori oleh Ny. Ernawati Siti Saja'ah selaku Ketua Bidang Hukum, Politik, dan Advokasi PC Fatayat NU Garut. 


Sebanyak 200 peserta yang terdiri dari pengurus PC Fatayat NU, perwakilan 32 PAC Fatayat NU, IPNU, IPPNU, dan beberapa delegasi dari Badan Otonom (Banom), Lembaga PCNU Garut, serta utusan PC Fatayat NU Kab. Tasikmalaya yang turut hadir dalam acara yang berjalan dengan lancar dan penuh antusias para peserta.


Pihaknya juga mengundang beberapa organisasi eksternal, diantaranya; GOW, KPI, Wanita PUI, Wanita Kristen Indonesia, Perwakilan Gereja Katholik, Sunda Wiwitan, PMII, Kopri, Kohati, BEM STIEBNU Garut, dan Perwakilan Media. ***


Pewarta: M.Y.A Sastradimadja


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/11/kh-aceng-zakaria-dan-responnya-terhadap.html

November 22, 2022

KH. Aceng Zakaria Dan Responnya Terhadap Paham Radikalisme



Garut. Kabar duka tengah menyelimuti Jama'ah Persatuan Islam (Persis) atas wafatnya KH. Aceng Zakaria, pada Senin (21/11/22) pukul 21.45 WIB.


KH. Aceng Zakaria wafat di Garut, sebelumnya sempat menjalani perawatan intensif di salah satu Rumah Sakit (RS) di Garut.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/11/gelar-pembinaan-organisasi-mwc-nu-garut.html


Melalui pamflet dan keterengan yang ditulis di media sosial pribadiya, sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Garut, Ir. Deni Rangga Jaya menyampaikan belasungkawa atas berpulangnya KH. Aceng Zakaria, mantan ketua umum PP Persis masa jihad 2015-2022 tersebut.


"Mewakili segenap pengurus PCNU Kabupaten Garut, kami mengucapkan turut berduka cita, semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT," tulis Ir. Deni.


Selanjutnya, telah kami rangkum sekilas tentang KH. Aceng Zakaria dan kiprahnya dalam dunia kepenulisan.


KH. Aceng Zakaria lahir di Garut 11 Oktober 1948 dari sebuah keluarga sederhana di kampung Sukarasa desa Citangtu Babakanloa Wanaraja. Ayahnya seorang ulama terkemuka di desanya. Oleh karena itu KH. Aceng Zakaria hidup berkembang di dalam lingkungan religius yang berpendidikan.


KH. Aceng Zakaria memulai pendidikan formalnya di Sekolah Rakyat (SD) Babakan Loa Garut hingga tahun 1967. Disamping itu, ia biasa mengaji kitab-kitab kuning, seperti Safinah, Tijan Jurumiyah dan Imriti yang diadakan di rumah saudara kakaknya yang juga seorang ulama. Karena ketekunanya menelaah kitab kuning ia telah menamatkan Safinah, Tijan Jurumiyah dan Imriti ketika lulus SR.


Setelah menyelesaikan pendidikannya di SR, kedua orang tuanya tidak menyuruh KH. Aceng Zakaria untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah formal. Namun kakanya, Asep Barhoya yang pernah tamat SMP meminta dia untuk melanjutkan sekolah ke SMP.


Akhirnya ia pun memilih belajar agama di rumahnya sendiri sekaligus meringankan beban orangtuanya dengan membantu berladang di sawah dan kebun.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/11/dukung-program-opop-rmi-nu-kabupaten.html


Di samping itu juga dia aktif berorganisasi di PII (Pelajar Islam Indonesia) Wanaraja dan beberapa kali kerap disuruh untuk berceramah di depan masyarakat.


Keahliannya dalam membaca Arab gundul, memutuskan dia untuk mengajar kitab-kitab kuning kepada para santri di lingkungan rumahnya. Hingga pada akhirnya sekitar tahun 1969, Ustadz yang dulu suka memperbaiki jam ini, memutuskan untuk berangkat ke Bandung dan mencoba sekolah di Pesantren Persatuan Islam (Persis) Pajagalan.


Selain seorang penceramah, beliau juga memimpin organisasi Persatuan Islam dan Pondok Pesantren Persis 99 Rancabango, itulah berbagai kesibukan mengisi hari-hari sang ulama asal Garut KH Aceng Zakaria. Namun kesibukan tersebut, sang ulama yang telah melahirkan karya Tata Bahasa Arab Populer “Al-Muyassar Fi ‘Ilm Al-Nahwi”, terus menulis puluhan buku lainnya. Buku-buku karya KH Aceng Zakaria menyentuh berbagai disiplin ilmu, mulai dari Aqidah, fiqih, bahasa, doa maupun tafsir.


Bakat menulis Kiai Haji Aceng Zakaria, lelaki yang dilahirkan di kaki Gunung Guntur, Kabupaten Garut (Jawa Barat), 11 Oktober 1948 itu, ternyata sudah tampak sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD). Bakat inilah yang kemudian berkembang, tumbuh di lahan yang subur ilmu, bernama pesantren. Selepas lulus SD, Ustaz Aceng, demikian dia biasa dipanggil, sudah bisa mengajarkan fikih, akhlak, nahwu, dan tasfir di lingkungan tempat tinggalnya ketika itu. Bukan saja mengajar, tetapi juga menyusun pelajaran, baik bahan pelajaran yang akan diajarkan, maupun catatan pelajaran yang sudah diajarkan. Semuanya ditulis tangan, apalagi ketika itu mesin tulis saja belum begitu merata.


Ustaz Aceng sediri adalah anak keempat dari lima bersaudara (Nyimas Ipok, Asep Bahroya, Atep Tantowi, Aceng Zakaria, dan Cucu). Bagi Ustaz Aceng, tak ada waktu khusus untuk menulis, seperti diakuinya, dalam setiap agenda mengisi pengajian, paparan sambutan, sebelum mengisi tablig akbar. Semua mengalir begitu saja, kapan saja, ketika ada dalam kendaraan, atau bahkan sedang berdakwah di mimbar. Ketika datang inspirasi, maka baris demi baris tulisan disusun rapi, untuk kemudian jadi sebuah catatan. kegiatan itu ia lakukan mulai saat menjadi ketua umum PP PERSIS 2015 – sampai sekarang.




Salah satu karyanya yang monumental di bidang akidah adalah "Menguak Hakikat Syahadat Bai'at dan Jama'ah Muslimin". buku ini, untuk menjawab keadaan yang terjadi di masyarakat. Hal ini karena, menurut KH Aceng Zakaria, pengertian Bai’at dan Syahadat itu banyak disalahgunakan dan disalah tafsirkan, sehingga membuat resah di kalangan umat Islam.


Terkait Intoleransi dan Radikalisme, KH Aceng Zakaria menilai, tidak terlepas dari pemahaman tentang keislaman. Hal ini, Menurutnya, apabila memahami keislaman secara parsial tidak integral, maka sering mendikotomi atau sering menuduh orang lain yang tidak sepaham adalah dianggap lawan.

Sumber: berbagai informasi

Pewarta: M.Y.A Sastradimadja


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/11/ambil-peran-dalam-upaya-pengentasan.html

Minggu, 20 November 2022

November 20, 2022

Ambil Peran Dalam Upaya Pengentasan Masalah Sosial, PC Muslimat NU Garut Gelar Sosialisasi Pencegahan Stunting, Tuberculosis, Perkawinan Dini, Serta Penyalahgunaan Narkoba

dr. Nurhayati Kapus sedang menjelaskan materi di depan para peserta kegiatan sosialisasi pencegahan stunting


Garut. Mengambil peran dalam upaya pengentasan beberapa masalah sosial, Pimpinan Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama Kabupaten Garut menggelar acara "Sosialiasi Pencegahan Stunting, Tuberculosis, Perkawinan dini, serta Penyalahgunaan Narkoba".


Hal ini disampaikan ketua PC Muslimat NU Kabupaten Garut dalam sambutannya di di Aula Lt. 3 kantor PCNU Kabupaten Garut, pada Minggu (20/11/22).


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/11/pc-psnu-pagar-nusa-kabupaten-garut.html


"PC Muslimat NU akan terus berupaya untuk mengkampanyekan perbaikan-perbaikan gizi bagi para ibu dan generasi mendatang," ucap H. Kinkin Fatonah.


Sekadar diketahui, menurut data per tanggal 15 agustus 2022, terang H. Kinkin, angka prevalensi stunting di Kabupaten Garut mencapai 35,2 persen atau yang tertinggi di Provinsi Jawa Barat (Jabar). Dengan angka tersebut, Garut masuk dalam status merah.


"Meski terjadi penurunan prevalensi stunting, namun upaya-upaya pencegahan stunting harus tetap digencarkan," tambahnya.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/11/gelar-pembinaan-organisasi-mwc-nu-garut.html


Para peserta dari perwakilan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU memadati acara sosialisasi.


Dirinya juga menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian acara menuju hari lahir satu abad Nahdlatul Ulama yang akan dilaksanakan oleh PCNU Kabupaten Garut pada 7 Februari 2023 mendatang.


"Kegiatan ini penting sekali digalakkan, mengingat perbaikan pola hidup sehat harus menjadi komitmen bersama, apalagi kita akan menyambut satu abad NU," pungkasnya.

Hadir sebagai narasumber dr. Nurhayati Kapus dan Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Garut. Sebanyak 200 peserta yang berasal dari pengurus PAC Muslimat se-kabupaten Garut mengikuti kegiatan ini. Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dan tanya jawab. ***


Pewarta: M.Y.A Sastradimadja


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/11/dukung-program-opop-rmi-nu-kabupaten.html

Jumat, 11 November 2022

November 11, 2022

Dukung Program OPOP, RMI NU Kabupaten Garut Harapkan Ponpes Jadi Ujung Tombak Kemandirian Ekonomi Daerah



Garut. Dukung Program One Pesantren One Product (OPOP), Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI NU) Pengurus Cabang (PC) kabupaten Garut harapkan pondok pesantren menjadi ujung tombak kemandirian ekonomi daerah.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/11/dihadiri-seluruh-perangkat-mwc-nu.html


Harapan tersebut disampaikan ketua RMI PCNU Kabupaten Garut saat ditemui seusai rapat internal pengurus di Ponpes Al Qur'an Qiroatussab'ah kudang, Jl. Veteran No. 245, Limbangantimur, pada Rabu (09/11/22).


Menurutnya, kemandirian ekonomi menjadi modal utama pondok pesantren saat ini. Dengan modal tersebut, santri bakal bisa menguatkan ekonomi sebuah daerah.


Mengingat, lanjut dia, semangat santripreneur dan pesantrenpreneur kini harus semakin dikuatkan. Untuk itu, Menurut dia, lewat OPOP  hal itu sangat bagus dan menjadi harapan untuk saat ini. 


"Para santri dan ponpes khususnya, harus independen. Jangan terlalu tekstual. Jangan tergantung pihak lain. Namun, nilai-nilai kesantrian tetap harus diimplementasikan dimanapun. Begitu juga secara ekonomi harus bisa mandiri jangan bergantung pada orang lain,” tutur KH. Fahmi Moch Nur.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/11/pc-psnu-pagar-nusa-kabupaten-garut.html


Sementara itu, sekretaris RMI PCNU Kabupaten Garut menjelaskan, sebagai organ yang mengelola pesantren binaan NU, pihaknya berhak mengelola, mengawal dan memfasilitasi siapa pun anggota atau binaan yang mengajukan program-program, termasuk OPOP 2023.


Menurut informasi dari Fasilitator Provinsi Jawa Barat, terang ia, program OPOP ini akan dimulai proses pendaftaran secara online di awal tahun 2023. 


"Kami masih berkomunikasi mengenai tanggal dan bulannya, belum ada informasi yang pasti dari pihak Provinsi," terang Asep Anwar Musadad, S.Pd.I.


Kendati belum ada informasi yang pasti, ia berharap ponpes binaan RMI NU ikut berpartisipasi dalam program ini.


"Kami berharap banyak anggota binaan RMI yg masuk juara, baik di tingkat Kecamatan, Kabupaten khususnya tingkat provinsi," tambahnya.


Khusus di lingkungan RMI Garut, kata Asep, pendaftaran bagi Pontren yang akan turut serta di OPOP 2023 tahap 1 dimulai pada hari ini sampai hari rabu tanggal 16 November 2022 mendatang. Dimaksudkan agar waktu persiapan bagi pesantren yang terlibat dalam OPOP lebih matang sebelum pendaftaran resmi dr provinsi.


Terakhir, ia berharap pontren binaan RMI NU mampu menjadi komponen dalam rangka membantu pemerintah mengenai penguatan ekonomi daerah di kabupaten Garut.


"Tentunya kami berharap pesantren anggota atau binaan RMI ke depannya bisa lebih mandiri khusus nya dalam pembiayaan operasional pengelolaan pesantren dengan biaya dari usaha pesantren sendiri, sehingga tidak terlalu bergantung pada program pemerintah yang kuota dan jumlah bantuannya sangat terbatas," tutup Asep. ***


Pewarta: M.Y.A Sastradimadja


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/11/gelar-pembinaan-organisasi-mwc-nu-garut.html

Senin, 07 November 2022

November 07, 2022

Gelar Pembinaan Organisasi, MWC NU Garut Kota Harapkan Monitoring dan Perawatan Intensif dari PCNU



Garut. Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Garut Kota menggelar pembinaan dan pelatihan organisasi di  Aula Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Assalam, JL.A.Yani BLK N0.331, pada Minggu (06/11/22).


Kegiatan ini dihadiri seluruh perangkat MWC, 11 Pengurus Ranting (PR) NU, Badan Otonom (Banom) dan lembaga yang sudah terbentuk di kecamatan Garut Kota.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/11/jelang-perayaan-satu-abad-nu-pc-ipnu.html


Drs. Dadan Maedani, M.Pd.I menjelaskan, kegiatan ini diadakan karena merupakan tindak lanjut dari program kerja Pengurus Cabang Nadhlatul Ulama Kabupaten Garut yang diperuntukkan bagi MWC NU yang kurang maksimal dalam Akreditasi beberapa waktu lalu.


"Karena MWC NU Garut kota belum maksimal dalam Akreditasi organisasi kemarin," kata ketua Tanfidziyah, pada Senin (07/11/22).


Untuk itu, mengingat bahwa MWC NU Kecamatan Garut kota ini merupakan penyangga dari PCNU, terang ketua Tanfidziyah, mengharapkan monitoring dan perawatan intensif kepada tingkatan di atasnya.


Kendati demikian, walaupun mendapatkan hasil yang kurang maksimal, MWC NU Garut Kota akan terus berupaya mengevaluasi dalam kinerja organisasi. 


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/11/dihadiri-seluruh-perangkat-mwc-nu.html


Terakhir, Dirinya berterima kasih kepada PCNU kabupaten Garut yang selalu merawat dan memonitor tingkatan di bawah melalui program kerjanya. Ia juga berpesan kepada para pengurus agar hasil dari pembinaan dan pelatihan ini benar-benar dipahami dan dijalankan semampunya.


"Semoga kegiatan ini menjadi pecutan bagi MWC NU Garut Kota untuk lebih masif dan semangat dalam menjalankan organisasi," tutupnya.


Kegiatan tersebut dihadiri utusan dari PCNU Garut sebagai pemateri, diantaranya Sekretaris PC NU, Ir. Deni Ranggajaya, wakil Bendahara, H. Adam Sulaeman, Dr. Hilman Umar Basori, M.Pd. ***


Pewarta: M.Y.A Sastradimadja


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/11/pc-psnu-pagar-nusa-kabupaten-garut.html

Minggu, 06 November 2022

November 06, 2022

PC PSNU Pagar Nusa Kabupaten Garut Adakan Konferensi Untuk (Dua) Pimpinan Anak Cabang



Garut. Pimpinan Cabang (PC) Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Kabupaten Garut mengadakan Konferensi Anak Cabang (Konferancab) untuk 2 (Dua) Pimpinan Anak Cabang (PAC) di Ponpes Al- Ghoniyyah, Kp. Kebon Jeruk, RT.02/RW.09, Putrajawa, Kec. Selaawi, pada Minggu (06/11/22).


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/11/laksanakan-konferancab-tetapkan-jamal.html


Sekretaris PC PSNU Pagar Nusa Garut menjelaskan terkait alasan kegiatan tersebut digelar dalam satu lokasi. 


"Karna ini merupakan awal dari struktur di kecamatan, maka kami dari PC berinisiatif untuk mengdakannya dalam satu tempat," terangnya.


Ia juga menyebut, dalam kegiatan tersebut di samping menetapkan ketua dan struktur kepengurusan, pihaknya juga menyampaikan materi-materi penguatan keorganisasian. Mengingat, kata Bubun, hal tersebut sangat perlu disampaikan kepada para calon pengurus baru.


"Kita juga langsung memberikan pemahaman materi untuk 2 kepengurusan yang baru dibentuk, langsung oleh ketua PC Pagar Nusa Garurt," tambahnya.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/11/jelang-perayaan-satu-abad-nu-pc-ipnu.html


Sementara itu, H.R. Muhammad Nizar, S.Pd. mengharapkan hasil yang kongkret setelah pembentukan kepengurusan ini. 


"Setelah dibentuk, harus mampu menciptakan satu kesolidan dan totalitas kekhidmahan diorganisasi yang kita cintai ini," tutup ketua PC PSNU Pagara Nusa Garut.


Dokumentasi setelah acara selesai


Setelah menjalankan mekanisme persidangan, PC PSNU Pagar Nusa Kabupaten Garut menetapkan Endang Solihin sebagai ketua PAC PSNU Pagara Nusa Kecamatan Selaawi dan Rana ketua PAC PSNU Pagar Nusa Kecamatan Cibiuk.


Pewarta: M.Y.A Sastradimadja


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/11/dihadiri-seluruh-perangkat-mwc-nu.html

November 06, 2022

Dihadiri Seluruh Perangkat, MWC NU Kecamatan Bayongbong Laksanakan Pembinaan dan Pelatihan Organisasi



Garut. Dihadiri seluruh perangkat organisasi, mulai dari jajaran Syuriah, Tanfidziyah, Badan Otonom (Banom) dan lembaga, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Bayongbong telah selesai melaksanakan pembinaan dan pelatihan di Mesjid Nurul Atiqoh, pada Minggu (06/11/22).


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/11/tingkatkan-pengelolaan-kinerja-dalam.html


Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil Akreditasi yang dilaksanakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Garut beberapa bulan ke belakang.


Sekretaris MWCNU Bayongbong, Deni Saefulhamdani menyambut baik kedatangan pemerintah kecamatan yang berkenan hadir dalam kegiatan tersebut. 


Selanjutnya, ia berharap seluruh perangkat organisasi dapat bersinergi dengan pmerintah dalam rangka membangun peradaban masyarakat yang baik. 


"Meskipun di hari libur Alhamdulillah camat Bayongbong dapat hadir dan memberikan sambutan yang memberikan motivasi Kepada pengurus NU kec Bayongbong untuk terus semangat menjadi benteng Aswaja dan menepis paham radikalisme," katanya.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/11/laksanakan-konferancab-tetapkan-jamal.html


Adapun pemateri dari PCNU diantaranya, KH. Dr. hilaman Umar Bashori, S.P. M.Pd., bendahara H. Adam Sulaeman dan Sekretaris, Ir. Deni Rangga jaya.


Di akhir sambutan, Ketua tanfidziyah Ir. Asep Saepudin berharap, setelah pemnbinaan ini para pengurus dapat menjalankan apa yang sudah disampaikan oleh para pemateri.


"Semoga dengan pembinaan dan pelatihan ini dapat menjadi motipasi agar MWC NU Bayongbong bisa lebih maju dan memperkokoh Ahlus Sunnah Wal Jamaah," harapnya.


Pewarta: M.Y.A Sastradimadja


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/11/jelang-perayaan-satu-abad-nu-pc-ipnu.html