Breaking

Senin, 03 Oktober 2022

Oktober 03, 2022

Sebanyak 118 Peserta Sukseskan Gelaran Pelatihan Dan Pembinaan Operator Pesantren RMI NU Garut

Dokumentasi kegiatan 

Garut. Sebanyak 118 peserta Pelatihan dan Pembinaan Operator Pesantren suksekan gelaran acara yang dilaksanakan Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) bersama Kantor Kementerian Agama Kabupaten Garut. Acara dilaksanakan di Aula Institut Teknologi Garut, Jl. Mayor Syamsu No.1, Jayaraga, Kec. Tarogong Kidul, pada Minggu (02/10/22) kemarin.


EMIS (Education Management Information System) merupakan sistem manajemen data pendidikan Islam yang berperan dalam menunjang proses perencanaan dan pengambilan kebijakan program pendidikan Islam pada Kementerian Agama.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/09/jelang-satu-abad-nu-rmi-nu-garut-akan.html


EMIS merupakan suatu sistem pendataan pendidikan yang dikelola oleh Kementerian Agama, yang saat ini tengah melakukan revitalisasi dan pengembangan untuk menghadirkan sistem yang lebih baik dan lebih handal dengan didukung oleh teknologi yang lebih mutakhir serta beberapa terobosan baru.


Kegiatan ini mengundang seluruh operator Pondok Pesantren se-kabupaten Garut untuk mendengarkan materi dari perwakilan Kementerian Agama dan RMI PCNU.


Adapun operator dari masing-masing pesantren yang sudah menjadi anggota RMI-NU Garut berjumlah 80 orang, dan yang belum menjadi anggota 28 operator.


Pemateri dalam kegiatan ini yakni Dr. Akhmad Buhaiti yang merupakan Kepala Seksi Pondok Pesantren dan Asep Samsudin, S.H., Operator PD Pontren Kementerian Agama Kabupaten Garut.


Asep Anwar Musadad menjabarkan tujuan daripada kegiatan ini agar pondok pesantren di Kabupaten Garut sadar akan pentingnya memanfaatkan digitalisasi di berbagai aspek.


"Sudah saatnya sistem digitalisasi masuk ke Pesantren untuk menunjang tertib administrasi berbasis digital/IT," kata Sekretaris RMI NU Garut kepada nugarutonline, pada Senin pagi (03/10/22).


Lanjut Asep, setelah kegiatan ini selesai, RMI NU Garut akan langsung menindak lanjuti dengan program-program pembinaan untuk lebih mengembangkan kapasitas operator pesantren.


"Kita akan melaksanakan agenda rutin maksimal 2 kali dalam setahun untuk pembinaan operator Pesantren anggota NU," tambahnya.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/09/hadiri-hearing-dialog-raperda-pesantren.html


Sambutan ketua RMI NU Garut pada pembukaan Pelatihan dan Pembinaan Operator Pesantren, pada Minggu pagi (02/10/22).



Sementara itu, ketua RMI NU Garut meminta kepada seluruh operator pesantren untuk memanfaatkan kegiatan tersebut. Pasalnya, sebagian pesantren-pesantren di kabupaten Garut masih kurang peka terhadap digitalisasi dan partisipasi program pemerintah.


"Mari kita sampaikan kepada para pengasuh Ponpesnya masing-masing. Sudah saatnya kita tidak boleh tertinggal jauh dengan perkembangan zaman, apalagi terkait pengelolaan EMIS ini. Karena kalau tanpa EMIS, apa yang ada di Pesantren tidak terbaca dan tidak terkoneksi dengan data yang ada di Kementerian Agama," ujar K.H. Rd. Fachmi Moch Noor.


Menurutnya, sekarang ini Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang terkoneksi pada Sistem Informasi Manajemen Bantuan (SIMBA) Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren menggunakan EMIS. Pentingnya informasi mengenai EMIS ini karena berkaitan dengan seluruh data yang ada di Pesantren harus tersinkronisasi dengan Kemenag.


Acara yang dimulai pukul 10.33 WIB ini berjalan dengan lancar sesuai rencana awal. Turut hadir dalam acara ini beberapa kiai, pengasuh, dan pimpinan dari berbagai Pondok Pesantren, serta perwakilan dari PCNU, Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M.Eng., serta staff Kemenag Garut.


Menurut pantauan tim nugarutonline di lokasi, sejak penyampaian materi pertama, para peserta sangat antusias dalam mengikuti penyampaian tersebut, ditambah dengan doorprize yang diberikan panitia kepada peserta yang aktif bertanya, menjawab, serta bagi operator terbaik selama mengisi emis, simba, sikap, Bilik IT Pesantren dan Sitrendy Jabar Juara. Total ada 22 hadiah yang diberikan RMI NU Garut, dengan rincian 10 kaos RMI-NU, dan 12 jam dinding.


Sekedar informasi, RMINU bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama di bidang pengembangan pondok pesantren dan pendidikan keagamaan. Rabithah Ma’ahid Islamiyah NU juga merupakan lembaga Nahdlatul Ulama dengan basis utama pondok pesantren yang mencapai +23.000 pondok di seluruh Indonesia. ***


Pewarta: M.Y.A Sastradimadja

Dokumentasi: Nail Danialie


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/10/hadirkan-pc-lpbh-nu-garut-mwc-nu.html

Minggu, 02 Oktober 2022

Oktober 02, 2022

Hadirkan PC LPBH NU Garut, MWC NU Banyuresmi Gelar Bimtek Pengisian Dokumen Warkah Sertifikat Wakaf

Kiri: Rois Syuriyah MWC NU, KH Abdurrahman Mukhtar, tengah: ketua LPBH NU Garut Miraj Gumbira S.H., M.H., kanan: ketua Tanfidziyah Kyai Kyai H. A Ishaq Solih, M.Ag.


Garut. Persoalan wakaf sering muncul di tengah masyarakat. Bahkan, tak jarang persoalan wakaf itu memunculkan konflik berkepanjangan antar pihak. Masalah obyek tanah wakaf adalah yang sering muncul. Biasanya, hal itu disebabkan status tanah obyek wakaf yang belum beres.


Sementara, sering terjadi kasus, tanah yang sudah diwakafkan digugat atau diminta kembali oleh ahli waris orang yang mewakafkan (wakif) tanah. Penyebabnya, tanah yang diwakafkan itu belum disertifikatkan sehingga tidak mempunyai kekuatan hukum. Sedangkan, ahli waris yang menggugat punya sertifikat atau dokumen pendukung yang kuat.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/10/aktualisasi-diri-dengan-citra-pmii.html


Karena persoalan wakaf yang pelik itu, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Banyuresmi menggelar bimbingan teknis (bimtek) Pengisian Dokumen Warkah Sertifikat Wakaf, pada Minggu (02/10/22).


Acara yang digelar di Sekretariat MWC NU itu menghadirkan Ketua Pengurus Cabang Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (PC LPBHNU) Miraj Gumbira S.H., M.H. sebagai narasumber.


Acara dibuka ketua MWC NU Banyuresmi Kyai H. A Ishaq Solih, M.Ag. Selain PC LPBH NU, hadir juga perwakilan Pimpinan Ranting (PR) NU se Kecamatan Banyuresmi. Diharapkan, setelah bimtek tersebut, para pengurus MWC atau peserta mengetahui seluk beluk dan tata cara pendaftaran sertifikat tanah wakaf.


Miraj Gumbira dalam materinya menyebutkan, wakaf adalah masalah berbuat baik. Karena perbuatan yang baik, pada jaman dulu, para pemberi wakaf (wakif) tidak mau gembar-gembor atau memviralkan. Perbuatan baiknya dilakukan secara diam-diam.


"Ketika akan wakaf, orang jaman dulu langsung datang pada orang yang dipercayai, biasana ka kiai atawa tokoh, aya akad dan diterima, ya sesederhana itu. Dan itu sah menurut agama, sudah ada waqif, nadhir atau yang dipasrahi, ada ikrar, ada obyek,’’ ujarnya.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/10/melalui-kaderisasi-makesta-raya-perdana.html


Namun, lanjut dia, ketika orang yang mewakafkan sudah meninggal, maka bisa muncul masalah. Pada jaman dulu harga tanah masih murah dan karena tanahnya banyak maka tidak ada masalah.


"Namun, saat sudah turun ke anak, cucu, dan selanjutnya, saat harga tanah mahal dan kebutuhan tanah banyak, bisa terjadi gugatan dari anak, cucu atau ahli waris dari wakif. Dan kasus seperti ini sering terjadi," ungkap dia.


Karena itu, dibutuhkan pemahaman dan pengetahuan mengenai wakaf. Bimtek seperti ini sangat penting dilakukan. Rukun wakaf menurut dia ada lima hal, yakni ada wakif, nadhir, ikrar, obyek wakaf dan jangka waktu. Untuk nadhir atau yang dipasrahi wakaf tiga golongan. Yakni perseorangan, badan hukum atau organissi. Begitu juga yang memberi wakaf juga bisa di perseorangan, badan hukum atau organisasi.


"Ini penting diketahui, karena perlakuannya beda dari masing-masing hal itu," jelasnya.


Obyek tanah wakaf misalnya menurut dia sering bermasalah. Misalnya wakifnya perseorangan, maka tanah yang diwakafkan juga harus hak milik wakif tersebut. Hal itu dibuktikan dengan sertifikat tanah yang akan diwakafkan harus atasnama pemberi wakaf, tidak boleh atas nama orang lain.


Jika masih atas nama orang lain harus dibalik nama dulu. Selain itu, luas tanah yang akan diwakafkan juga harus jelas. Kalau misalnya sertifikat tanah yang akan diwakafkan masih menjadi satu dengan sertitifikat tanah induk, apabila hanya akan diwakafkan sebagian, maka harus dipecah dulu tanahnya.


"Terlihat ruwet, sehingga banyak yang bilang mau wakaf saja kok ruwet. Bukan wakafnya yang ruwet, tapi karena persoalan tanah yang akan diwakafkan itu belum selesai. Maka harus diselesaikan dulu, dan penyelesaiannya itu kadang panjang dan butuh biaya. Itu persoalan sebenarnya, dan ini harus dipahami," tandasnya. ***


Pewarta: M.Y.A Sastradimadja

Dokumentasi: Mukhlis Nurjaman


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/10/kegiatan-khitanan-massal-dan-pengobatan.html

Oktober 02, 2022

Gelar Khitanan Massal Dan Pengobatan Gratis, LKNU Garut Akan Terus Tingkatkan Kerja Sosialnya Terhadap Masyarakat

Sambutan ketua LKNU Garut pada pembukaan acara Khitanan Massal dan Pengobatan gratis.



Garut. Kegiatan khitanan massal dan pengobatan gratis sukses digelar Pengurus Cabang Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (PC LKNU) Kabupaten Garut di Gedung Olahraga (GOR) bina warga Desa Cipangramatan, pada Minggu (02/10/22).


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/09/ngaji-mingguan-kitab-al-hikam-dan.html


Selain warga Cipangramatan Kec. Cikajang, Kegiatan ini juga diikuti peserta dari beberapa daerah diantaranya Cipangramatan, karamatwangi, Situ Gede kec. Cisurupan, Babakan Huni, kec. Singajaya. Dengan rekapitulasi jumlah pasien, untuk khitanan massal 13 dan 101 orang pengobatan gratis.


dr.H. Arvi Iskandar, MMRS. mengatakan bahwa kegiatan tersebut bekerja sama dengan pemerintah desa Cipangramatan.


"Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat dan rasa sosial dan ikut berpartisipasi dalam mencetak generasi selanjutnya melalui ajaran Nabi yakni khitanan, kami berkolaborasi dengan pemerintah desa setempat," ujar ketua LKNU Kabupaten Garut.  


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/10/aktualisasi-diri-dengan-citra-pmii.html


Sebagian pengurus LKNU Garut melakukan foto bersama sebelum acara dilaksanakan.



Lanjut dr.H. Arvi LKNU Garut akan selalu berbakti sosial dan meningkatkan kerja sosialnya terhadap masyarakat dalam rangka menyonsong satu abad Nahdlatul Ulama.


"Kegiatan-kegiatan sosial masyarakat akan  terus di galakkan khususnya dalam bidang kesehatan," tutupnya.


Kegiatan yang di awali dengan penyambutan diiringi dengan penampilan Hadroh, pembacaan ayat suci Al Quran, sambutan Kepala Desa, sambutan ketua LKNU Garut, dan ditutup dengan doa untuk kelancaran acara pengobatan dan khitan massal.


Turut hadir pada kesempatan tersebut Pengurus MWC NU, jajaran pemerintah desa dan pengurus LKNU Garut. ***


Pewarta: M.Y.A Sastradimadja

Dokumentasi: Cecep Hendi


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/10/melalui-kaderisasi-makesta-raya-perdana.html

Oktober 02, 2022

Melalui Kaderisasi Makesta Raya Perdana, IPNU IPPNU Pasirwangi Cetak Anggota Baru

Pengurus MWC NU, didampingi anggota Banser Kecamatan Pasirwangi melakukan foto bersama dengan pengurus PC IPNU IPPNU Garut.


Garut. Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Pasirwangi, mencetak anggota baru melalui kaderisasi Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) Raya di Pondok Pesantren Sururon, Nagrog, pada Minggu (02/10/22).


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/09/pembinaan-organisasi-agenda-rutin-yang.html


Ahmad Sutisna selaku ketua pelaksana mengatakan kegiatan ini merupakan yang pertama kali diadakan di Pasirwangi setelah sempat terhenti selama 2 (dua) tahun lebih pasca adanya covid-19.


"Ini merupakan Makesta Raya perdana IPNU dan IPPNU Pasirwangi," ujar Ahmad  di sela kegiatan yang diikuti sebanyak 150 peserta dari berbagai ranting. 


Pengurus PC IPNU Garut sedang menyampaikan materi pada gelaran Makesta Raya IPNU IPPNU Pasirwangi


Sementara Sekretaris PC IPNU Kabupaten Garut Ahmad Sansan Sanusi meminta agar pengurus IPNU maupun IPPNU kecamatan Pasirwangi harus bisa membumisasikan organisasi dengan gerakan yang positif. Setelah pengkaderan, lanjutnya, IPNU dan IPPNU jangan sampai putus silaturahim, tetapi harus selalu dan terus dipupuk dan dimotivasi. 


“Kita harus selalu bergerak agar organisasi pelajar ini tidak mandek dan selalu digandrungi generasi muda di Pasirwangi,” tandasnya.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/09/ngaji-mingguan-kitab-al-hikam-dan.html


Makesta Raya diisi materi antara lain tentang ke-Aswajaan, ke-NU-an, kebangsaan, keorganisasia, pengantar studi gender, ke-IPNU-an, dan ke-IPPNU-an. Dengan narasumber dari MWC NU Pasirwangi, serta PC IPNU IPPNU Garut. Sebelumnya, tidak ada kepengurusan IPNU dan IPPNU kecamatan itu. Menurut keterangan dari panitia, setelah pengkaderan ini akan ada pembentukkan Pimpinan Anak Cabang (PAC) di Pasirwangi, hal tersebut telah diafirmasi oleh pengurus PC IPNU IPPNU Garut. ***


Pewarta: M.Y.A Sastradimadja

Dokumentasi: M. Taopik


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/10/aktualisasi-diri-dengan-citra-pmii.html

Sabtu, 01 Oktober 2022

Oktober 01, 2022

Aktualisasi Diri Dengan Citra PMII, Pembukaan Mapaba Raya ITG Sukses Digelar

Dokumentasi foto bersama setelah acara pembukaan Mapaba ITG selesai.

Garut. Pengurus Komisariat (PK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Institut Teknologi Garut (ITG) menggelar Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) Raya di Aula Lt.3 PCNU Garut, pada Sabtu (01/10/22).


Masa penerimaan anggota baru (MAPABA) merupakan gerbang awal bagi calon anggota PMII untuk mengenal PMII lebih dalam. Tujuan Mapaba Raya PK PMII ITG kali ini adalah menumbuhkan rasa yakin dan rasa cinta terhadap PMII dengan menekankan pendalaman materi Ke PMII-an dan Nilai Dasar Pergerakan (NDP). 


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/09/jelang-konfercab-pc-ipnu-garut-tutup.html


Dengan tujuan tersebut, diharapkan output dari mapaba kali ini dapat memunculkan anggota-anggota yang memiliki keyakinan dan pemahaman yang utuh terhadap organisasi PMII.


Kegiatan yang akan dilaksanakan selama 2 hari tersebut diikuti oleh calon anggota PMII dari lingkup komisariat Institut Teknologi Garut (ITG) . Acara pembukaan dimulai hari Sabtu pukul 13.30 WIB.


Agenda tersebut berlangsung diawali dengan pembukaan, menyanyikan lagu indonesia raya, Subbanul Wathan dan mars PMII, sambutan dari ketua pelaksana, komisariat, ketua PC PMII serta doa. Mapaba Raya ini diikuti oleh 70 peserta yang berasal dari beberapa rayon di lingkup komisariat ITG diantaranya Teknik Industri, Teknik Sipil, Teknik Informatika, Sistem Informasi dan Arsitekstur..



Tema Mapaba Raya yang diangkat adalah "Aktualisasi Diri Dengan Citra PMII". Tema ini diangkat selaras dengan tujuan yang telah dirumuskan, yaitu calon anggota memiliki keyakinan terhadap PMII terutama dalam komisariat ITG.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/09/pembinaan-organisasi-agenda-rutin-yang.html


Dalam sambutannya, ketua pelaksana Ilman Nurrohman mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia pelaksana yang telah mempersiapkan acara Mapaba Raya dengan baik. Ia berharap, peserta Mapaba Raya dapat dengan khidmat mengikuti serangkaian kegiatan Mapaba raya.


"Semoga sahabat-sahabat dapat benar-benar mengenal PMII dengan mengikuti kegiatan Mapaba Raya," kata Ilman saat pembukaan Mapaba Raya ITG.


Sementara itu, ketua PC PMII Garut Ajang Ahmad Haris mengatakan, kader PMII harus selalu menjaga citra dan nama baik organisasi baik di dalam maupun di luar kampus. Ia juga mengingatkan anggotanya dalam gerakan-gerakan yang akan dilaksanakan nanti, agar senantiasa mengawali niatnya dalam memperjuangkan tujuan Nahdlatul Ulama dan hak-hak masyarakat umum.


"Ketahuilah sahabat, setiap anggota PMII harus menjadi orang yang berguna baik di kampus maupun di masyarakat," tekan Ajang sapaan akrabnya.


"Jangan lupa juga, bahwa setiap gerakan kita, kita awali dengan niat berupaya memperjuangkan tujuan NU dan masyarakat luas," tutupnya.


Turut hadir dalam pembukaan, pengurus PK PMII ITG, PC PMII, KOPRI Garut, alumni, serta tamu undangan lainnya.


Pewarta: M.Y.A Sastradimadja


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/09/ngaji-mingguan-kitab-al-hikam-dan.html

Jumat, 30 September 2022

September 30, 2022

Ngaji Mingguan Kitab Al-Hikam Dan Kifayatul Akhyar: Sarana Menambah Wawasan Keilmuan Dan Silaturahmi Ala LDNU Malangbong

Wakil Rais Syuriyah MWC NU Malangbong, KH. Ii Abdullah Syafi'i, S.Pd.I. sedang memandu pengajian rutin LDNU Malangbong, pada Jumat (30/09/22).



Garut. Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Majelis Wakil Cabang (MWC) Kecamatan Malangbong menggelar “Ngaji Mingguan” kitab Al-Hikam dan Kifayatul Akhyar di Gedung Dakwah MWC NU Malangbong, jl. Raya Bandrek-Malangbong No.72, Sukamanah, Kec. Malangbong, Kabupaten Garut, pada Jumat (30/09/22).


Kegiatan rutin setiap hari Jumat ini dipimpin langsung oleh KH. Ii Abdullah Syafi'i, S.Pd.I., Wakil Rais Syuriyah MWC NU Malangbong. 


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/09/pk-ipnu-ippnu-smk-maarif-banyuresmi.html


Kegiatan ini diadakan, selain untuk menambah wawasan keilmuan, juga bertujuan agar terjalinnya silaturahmi antar Jam'iyyah dan Jama'ah NU yang ada di dalam dan di luar kecamatan Malangbong. Terjalinnya silaturrahmi antar jama'ah NU yang ada di Malangbong dan luar Malangbong.


Pengajian Rutin Mingguan LDNU MWC Malangbong yang sudah menginjak kepada pertemuan ke-47 ini mendapatkan apresiasi dari ketua LDNU Malangbong. Dirinya mengungkapkan kegiatan ini harus  terus konsisten dalam menyebarkan dakwah Islam Ahli as-Sunnah wal Jama’ah an-Nahdliyah kepada masyarakat khususnya warga Nahdliyyin. 


“Dalam menjalankan Dakwah Aswaja menuju masyarakat yang beradab, perlu dakwah model seperti ini, seperti ngaji bareng kitab al-Hikam karya Ibnu Atha’illah Kifayatul Akhyar karena sangat dibutuhkan masyarakat karena penuh hikmah dan pesan moral,” jelas Asep Miftahudin Khotami.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/09/jelang-konfercab-pc-ipnu-garut-tutup.html


Dokumentasi kegiatan


Sementara itu, Sekretaris MWC NU, Asep Abdul Muhidin, S.Pd.I., M.Pd. mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen yang hadir baik dari unsur pengurus maupun masyarakat umum yang turut mengikuti kegiatan ini.


“Saya sampaikan terimakasih kepada LDNU Malangbong karena telah mengadakan program pengajian rutin ini, terlebih kepada pengurus MWC, banom dan lembaga, serta masyarakat sekalian," ucapnya. 


Terakhir, ketua Tanfidziyah MWC NU, Aj. Muhlis, S.Ag., M.Pd.I. berharap program yang dilaksanakan LDNU dan lembaga-lembaga NU Malangbong yang lain dapat dapat terus dilaksanakan.


“Program-program yang berorientasi pada penanaman nilai-nilai Aswaja an-Nahdliyah harus terus dilaksanakan di tengah-tengah masyarakat," tutupnya. 


Sekeder informasi, kegiatan "Ngaji Mingguan" ini dimulai pukul 13.00 WIB, dan disiarkan langsung diakun media sosial dengan link sebagai berikut: youtube https://youtu.be/r_xU0iMiAkU


Pewarta: M.Y.A Sastradimadja


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/09/pembinaan-organisasi-agenda-rutin-yang.html

Kamis, 29 September 2022

September 29, 2022

Pembinaan Organisasi, Agenda Rutin Yang Wajib Diikuti Seluruh Pengurus PAR NU Teureup


Garut. Pengurus Anak Ranting Nahdlatul Ulama (PAR NU) Kampung Teureup periode 2021-2026 Ranting Sukakarya Kecamatan Banyuresmi mengadakan pembinaan keorganisasian kepada para pengurus di Masjid Al Ja'far, pada Rabu (28/09/22).


Kegiatan ini adalah agenda rutin dilaksanakan PAR NU Kp. Teureup yang wajib diikuti seluruh pengurus, banom dan lembaga. Acara ini dilaksanakan setiap malam kamis setiap satu bulan sekali. Acara dihadiri seluruh pengurus PAR NU Kp. Teureup serta masyarakat umum lainnya.


Acara dimulai dengan pembacaan istighosah, dan pembacaan shalawat an-Nahdliyah. Sementara Mauidhoh Hasanah disampaikan Rois Syuriah PAR NU Kp. Teureup Aj. Maun Hidayat.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/09/usung-tema-ulah-gugur-samemeh-tempur.html


Dalam kesempatan tersebut Aj. Maun menjelaskan tentang bagaimana seharusnya anggota atau jamaah NU memiliki prinsip yang sama dalam kehidupan seperti yang dikehendaki para pendiri NU, KH. Hasyim Asyari.


"Pertama, at-Tawassuth atau sikap tengah-tengah, tidak ekstim kiri atau pun kanan, dengan kata lain sewajarnya saja, terus yang kedua at-Tawazun, seimbang dalam segala hal, dan yang ketiga at-Tasamuh, toleransi, yakni sikap menghargai perbedaan serta menghormati orang yang memiliki prinsip hidup yang tidak sama," tuturnya.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/09/pk-ipnu-ippnu-smk-maarif-banyuresmi.html


Terakhir, dirinya berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan semangat dalam berkhidmah di NU, terkhusus bagi para pengurus PAR NU Kp. Teureup.


"Semoga bisa menambah keyakinan jam'iyah dalam berorganisasi Nahdlatul Ulama dengan Aqidah Ahlus Sunah Wal Jama'ah merupakan wujud Islam Rahmatan lil'alamin," tutupnya.


Acara ditutup dengan doa dan makan bersama, serta diskusi nonformal terkait program kerja PAR NU Kp. Teureup.


Pewarta: M.Y.A Sastradimadja


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/09/jelang-konfercab-pc-ipnu-garut-tutup.html